Senin, 06 Mei 2013

Proposal



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang Masalah
Dalam masyarakat modern, persaingan dalam dunia usaha di Indonesia semakin ketat sebagaimana seperti yang terlihat pada perusahaan-perusahaan, baik itu perusahaan Pemerintah maupun perusahaan Asing didalam mendapatkan sumber dananya dengan cara memberikan pelayanan yang memuaskan pada konsumen. Akibat dari persaingan ini, maka memaksa perusahaan untuk bertindak lebih efisien dan efektif didalam menjalankan usahanya agar kelangsungan perusahaan di masa mendatang lebih terjamin.
Seperti yang kita ketahui bahwa tuntutan perkembangan yang ada mendesak perusahaan untuk menggunakan metode-metode kerja baru, perangkat-perangkat baru serta pelayanan-pelayanan baru. Pengembangan struktur bisnis di kalangan para pengusaha yang melihat celah / peluang bisnis langsung dimaanfaatkan secara maksimal mungkin untuk menggarap peluang bisnis tersebut.
Perubahan dari yang lama menuju yang baru seperti sekarang ini, tidak boleh tidak dilaksanakan agar perusahaan dapat berkesinambungan. Agar semua perubahan itu dapat berjalan mulus dalam perusahaan tanpa menimbulkan gejolak, yang terlibat dalam melaksanakan perubahan tersebut perlu pula dirubah, dalam arti ditingkatkan pengetahuannya, kemampuan dan ketrampilannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan program perubahan itu sendiri. Dengan demikian, dalam program-program pengembangan, suatu perusahaan jangan sampai tidak mengikutsertakan peningkatan teknologi yang makin berkembang saat ini.  
Oleh sebab itu, memberikan kesempatan mengandalkan peluang bisnis dengan teknologi yang semakin berkembang saat ini harus didukung oleh tenaga - tenaga ahli yang dapat mengendalikan kerja kinerja mesin atau teknologi yang dimanfaatkan oleh pihak perusahaan yang dapat meningkatkan prestasi kerja mereka untuk dapat lebih bekerja dengan lebih efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai dan terpenuhi.
Selama dalam pengembangan para tenaga ahli yang berkerja dibidang yang dituju untuk menyukseskan peluang bisnis yang sudah menjadi fokus kerja para usahawan yang teropsesi untuk mengendalikan bisnis dikalangan para pengguna khususnya pengguna jalan TOL maka terus dikembangkan peluang bisnis elektronik TOL agar para pelanggan yang menikmati jalan TOL dipermudah mengaksesnya, alasan pihak PT. Jasa Marga bekerjasama dengan pihak PT. Bank Mandiri untuk membuka sistem GTO ( Gerbang Tol Otomatis ) agar permasalahan kemacetan di gerbang Tol dapat diselesaikan dengan cara pembayaran yang efisien, maka dari itu diluncurkan terobosan baru e-Toll card tersebut.
Berdasarkan alasan tersebut di atas, penulis akan membahas dan mengupas mengenai : “PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM E-TOLL CARD SERTA KEMUDAHAN MENGAKSES TRANSAKSI PEMBAYARAN TOL ”

1.2.Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
         Dalam Penelitian Ilmiah ini, Penulis akan merumuskan berbagai macam masalah yang timbul dari kajian ilmiah mengenai e-Toll card ini, sebagai berikut;     
Seberapa besar pengaruh pelaksanaan program e-Toll card terhadap para penggunanya ?
         Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penggunaan e-Toll card yang ada didalam akses publik yang sering dimanfaatkan oleh para pengendara roda 4 agar perjalanan lebih simpel dan cepat pasti akan menggunakan akses tol yang tersebar dan membelah jalan-jalan ibukota yang ada di Indonesia, otomatis peluang bisnis ini sangat menjanjikan dan menghasilkan program kinerja yang baik bagi kelangsungan dan kemudahan para penggunanya .
         Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka penulis membatasi pembahasan masalah pada program e-Toll card serta kemudahan megakses transaksi pembayaran tol. khususnya para pengguna yg memliki e-Toll card yang berdomisili di Bekasi dengan mengkaji para responden sebanyak  100 orang.
1.3.               Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini diantaranya :
·         Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh e-Toll card yang berdomisili di bekasi.
·         Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program e-Toll card yang bermanfaat bagi para masyarakat yang belum mengenal apa itu e-Toll card.
·         Untuk mengetahui bagaimana prestasi kinerja yang dikeluarkan oleh pihak pebisnis yang mencetuskan ide e-Toll card yang mulai membuming di kalangan para pengguna jalan Tol .
·         Untuk mengetahui bagaimana kemudahan yang diperoleh oleh para pegguna jalan Tol yang menggunakan e-Toll card kebanding para pengguna jalan tol yang reguler.
·         Untuk mengetahui dijalan Tol mana sajakah pengaksesan e-Toll card dapat dilakukan.
·         Untuk mengetahui cara penutupan atau pemblokiran e-Toll card.
·         Untuk mengetahui keuntungan apa sajakah yang diperoleh sebagai pengguna e-Toll card.

1.4.        Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut :
1.4.1.     Bagi Penulis
1.      Dapat menambah pengetahuan dan dapat membandingkan antara pengguna e-Toll card dengan pengguna yang tidak menggunakannya.
1.4.2.         Bagi Perusahaan dan Peneliti Selanjutnya
1           Sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengelola PT Jasa Marga yang mengelola jasa Tol dan mencetuskan program e-Toll card.
2           Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk penelitian selanjutnya sehubungan dengan program e-Toll card yang mulai di minati oleh para pengguna ruas jalan Tol.


1.5.      Metode Penelitian
            Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian asosiatif hubungan kausal. Metode penelitian asosiatif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui terdapat hubungan yang bersifat sebab akibat dimana terdapat variabel mempengaruhi (independent) dan variabel dipengaruhi (dependent).


1.5.1.     Objek Penelitian
Di dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah para pemilik e-Toll card yang berdomisili di wilayah Bekasi. Waktu penelitian di mulai dari awal bulan April 2013 sampai dengan selesai.



1.5.2.     Data / Variabel yang digunakan
Data yang diambil adalah Primer dan Skunder. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini terdiri dari variabel:
1.      Definisi naratif
·         Definisi Variabel Bebas (Independent variable) :
Variabel bebas (x) adalah variabel yang dapat berdiri sendiri dan tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel bebas juga merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Di dalam Penelitian Ilmiah ini Variabel X nya adalah Program pemanfaatan e-Toll card .
·         Definisi Variabel Terikat (Dependent variable) :
Variabel terikat (y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Di dalam Penelitian Ilmiah ini Variabel Y nya adalah Dampak yang terjadi setelah mengunakan e-Toll card.








1.5.3.   Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer dan menggunakan dokumentasi sebagai data skunder.


·         Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti antara lain melalui:
1.      Kuesioner
2.      Wawancara
·         Data Skunder

 
Yaitu mempelajari beberapa yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini dan dari beberapa referensi surat kabar, majalah dan buku catatan selama perkuliahan serta bahan-bahan yang terdapat di perpustakaan yang dapat mendukung penulisan ilmiah ini.

1.5.4.   Hipotesis
         Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dan jenis hipotesis yang digunakan, maka penulis menyimpulkan anggapan sementara yang dirumuskan secara statistik sebagai berikut :
Ho   :     Tidak ada pengaruh antara pelaksanaan program e-Toll card serta kemudahan mengakses transaksi pembayaran tol .
Ha   :     Terdapat pengaruh antara pelaksanaan program e-Toll card serta kemudahan mengakses transaksi pembayaran tol.
1.5.5.   Alat Analisis yang digunakan
         Dalam menganalisis pengaruh pelaksanaan program e-Toll card serta kemudahan mengakses pemayaran tol, metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan dua konsep di antaranya adalah sebagai berikut :
·          Validitas
·          Reliabilitas
2.      Analisis Regresi Linier Sederhana
3.      Analisis Koefisien Korelasi
4.      Uji Hipotesis
5.      Analisis Koefisien Determinasi


Puisi tentang layang - layang



Layang – layang

Bermodal gulungan benang dan segumpal senyuman
Aku berlari bersama teman-teman.
Menjejakkan kaki ditanah lapang....
Hati ini bener-benar riang.

Tangan ini menari-nari.... 
Mengikuti layang-layang yang semakin meninggi.
Tak terasa lelah dikaki......
Terhapus oleh senangnya hati.

Sorepun menghampiri....
Waktunya layang-layangku menepi
Berkemas untuk menyambut esok hari....
Kan kuterbangkan lagi layang-layangku semakin tinggi

PUISI ISLAMI

Ya habibi...
Izinkanlah sulam cinta ini bersemayam dilubuk hatimu
Biarkan abadi selama nafas masih terasa
Biarkan bersemi selama denyut nadi masih berdetak
Ya habibi...
Izinkanlah merpati cinta ini ada dihatimu
Dan menetap dijiwamu selamanya
Karena sampai saat ini
Aku tak sanggup membiarkannya terbang bebas
Mengejar cinta yang lain
Ya habibi...
Izinkanlah aku memohon 1 hal darimu
Bicaralah... Agar aku tahu
Kebisuanmu membuat rusukku rapuh
Membuat jiwaku gugur
Membuat air mataku tak kunjung surut
Kamu berbeda...
Kamu yang dulu selalu berkata tanpa diminta
Selalu memberi tanpa isyarat
Selalu menyayangi tanpa letih
Ya habibi...
Sebelum akhirnya cinta ini benar-benar retak karenamu
Satu kata dariku dan fahamilah...
“Antumul Yauma Laisa Bil Amsi”

LAPORAN

Pengertian Laporan
Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien dalam organisasi.
  
Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.
Dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
A. Prinsip – prinsip Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
1. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
2. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
3. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5. Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
6. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
B. Jenis Laporan
Laporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
    Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
    Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
    Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
    Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
    Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
    Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
    Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
    Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.
    Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
    Laporan berbentuk formulir.
    Laporan berbentuk buku.
3. Waktu Penyampaian
    Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
    Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.      
sumber:
http://nista-maja.blogspot.com/2011/05/laporan.html