Minggu, 09 Januari 2011

Rangkuman IBD BAB III

RANGKUMAN IBD BAB III

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. PENDEKATAN KESUSASTERAAN
IBD semula dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris “The Humanities” yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi The Humanities berkaitan dengan maslah nilai yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Pada umumnya The Humannities mancakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabanagnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Oleh karena itu ada yang menterjemaahkan bahwa The Humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemaahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi milai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative. Seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel.
Sastra mempunyai peranan sangat penting karena sastra mempergunakan bahasa,sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk manampung semua kegiatan manusia . Dengan demikian manusia dan bahasa pada hakikatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga didukung oleh cerita, dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting. Meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan . kepekaannya menyebabkan dia mampu mengkap hal yang lepasdari pengamatan orang lain.
IBd adalah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. Akan tetapi IBD adalah salah satu usaha mengembangkan mahasiswa dengan cara memperluas wawasan tentang pemikiran serta kemampuan terhadap nilai-nilai budaya. misalnya, mahasiswa tidak [erlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra dan sebagainya. Tetapi mahasiswa dapat menpraktekkannya dalam kehidupan.
Orientasi the Humanities adalah ilmu yang mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Prosa adalah bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusateraanindonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru :
A. Prosa lama meliputi :
1. Dongeng-Dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita Pelipur Lara
B. Prosa baru meliputi :
1. Cerita pendek
2. Roman atau novel
3. Biografi
4. Kisah
5. otobiografi
C. NILAI NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita , mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa Fiksi meberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca manedapatlkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa Fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, bahkan kehidupan yang akan dating.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa. Novel sti nurbaya, salah asuhan merupakan gambaran suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggan.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih responrespon emosional atau ransanagan aksi.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak mungkin dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh dalam kehidupan manusia.
Berkenaan dengan moral , karya sastra dapat dibagi menjadi dua: karaya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-keduanya. Karya satra yang menyuarakan aspirasi jamanya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Dan karya satra yang menyuarakan gejolak jamanya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu tetapi untuk merenung.
Kedua macam sastra ini selalu menyampaikan maslah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Ilmu budaya dasarmenitik beratkan pada manusia dengan segala persoalanya. Manusia dan cint kasih, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan hidup, manusia dan harapan. Dll.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengjaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahakna pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi yang murni. Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenin cabang atau unsure kebudayaan.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahas puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam mabnagun puisinya dengan menggunkan :
1. Figura bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori sehingga puisi menjadi segar, hidup dan menarik.
2. kata kata yang ambiquitas yaitu kata kata yang bermakna ganda banyak tafsir.
3. kata kata berjiwa yaitu kata kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi persaan dan pengalaman jiwa
4. kata kata yang konotatif yaitu kata kata yang sudah diberi tambahan nilai nilai rasa dan asosiasi tertentu.
5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintefikasikan hal hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati.
Dibalik kata katanya yang padat, ekonomis dan sukart dicerna maknanya itu. Puisi berisi potret kehidupan manusia.puisi juga mengguah kita tentang peristiwa-peristiwa kehidupan manusia.
Adapun alas an alas an yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu buadaya dasar adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalamn perwakilan” yang berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan penglaman hidupnya dari seksedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “ imaginative entry “. Yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati atau pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena memalui puisinya sang penyair mununjukan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan Keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang terlebiat dalam issue dan problem social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bias berupa :

• Penderitaan atas ketidakadilan
• Oerjuangan untuk kekuasaan
• Konflik dengan sesamanya
• Pemberontakan terehadap hokum Tuhan

Puisi-puisi umunnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusaiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih( kemesraan, kasih saying, renungan )dll. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar